A7A5, stablecoin yang didukung rubel yang diluncurkan di Kirgistan untuk membantu Rusia memfasilitasi pembayaran lintas batas dan menghindari sanksi internasional, telah memindahkan transaksi senilai US$9,3 miliar hanya dalam empat bulan.
Selain itu, perkiraan saat ini menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar A7A5 hanya US$156 juta. Untuk mencapai volume perdagangan sebesar ini dalam waktu singkat, beberapa akun yang sama perlu secara rutin memperdagangkan token di antara mereka sendiri.
Keberhasilan Stablecoin A7A5 Kyrgyzstan
Selama beberapa bulan terakhir, Kirgistan telah bekerja untuk mengembangkan industri kripto domestik. Pada bulan April, negara ini bermitra dengan co-founder Binance Changpeng “CZ” Zhao untuk mengembangkan ekosistem blockchain-nya, meluncurkan A7A5 segera setelahnya.
Menurut media Rusia, stablecoin Kirgistan telah terbukti sukses besar, memindahkan US$9,3 miliar dalam empat bulan.
Secara jujur, ekonomi domestik Kirgistan sendiri nampaknya tidak cukup kuat untuk mendukung volume stablecoin sebesar itu. Negara ini praktis tidak memiliki sektor kripto, dan PDB nominalnya adalah US$17,5 miliar.
Dengan US$9,3 miliar dalam empat bulan, sirkulasi A7A5 berada di jalur yang tepat untuk melampaui seluruh negara.
Dengan kata lain, negara ini mendapat bantuan dari luar. Bagaimanapun, A7A5 adalah aset yang didukung rubel, dan Rusia memiliki kepentingan besar dalam menggunakan kripto untuk menghindari sanksi.
Seorang pejabat dari Kementerian Keuangan Rusia bahkan menyebut A7A5 sebagai aset potensial dalam menantang dominasi dolar.
“Tokoh bisnis Rusia dan pejabat pemerintah telah berbicara selama beberapa waktu tentang bagaimana mereka mungkin menggunakan cryptocurrency untuk menghindari sanksi dalam skala besar, terutama dengan menciptakan stablecoin mereka sendiri,” klaim Eliza Thomas, seorang penyelidik senior di Center for Information Resilience (CIR) di London.
Tentu saja, ini adalah klaim yang cukup serius untuk diterima begitu saja. Di mana bukti kuat bahwa penghindaran sanksi mendukung stablecoin baru Kirgistan?
Sulit untuk mendapatkan data pasti tentang perdagangan ilegal ini, namun BeInCrypto secara eksklusif menerbitkan beberapa laporan tentang topik yang sedang berkembang ini.
Exchange Aset Kripto Bayangan Rusia
Garantex, salah satu exchange terpusat terbesar di Rusia, ditutup pada bulan Maret setelah otoritas AS dan UE menyita platform tersebut. Namun, analisis sebelumnya menentukan bahwa beberapa karyawan meluncurkan exchange baru, Grinex, yang mengambil alih banyak aset Garantex.
Pentingnya, data blockchain menunjukkan transfer besar A7A5, membuktikan koneksi tersebut.
Garantex adalah salah satu exchange pertama yang melisting stablecoin Kirgistan, dan platform tersebut masih menggunakannya dua bulan setelah penutupannya.
Jika tidak ada yang lain, ini menunjukkan bahwa aktivitas ini adalah arteri utama untuk volume perdagangan A7A5. Selain itu, Financial Times mengklaim bahwa exchange tersebut mewakili bagian terbesar dari semua transaksi.
Publikasi tersebut memperkirakan bahwa 12 miliar token A7A5 saat ini beredar, yang diterjemahkan menjadi kapitalisasi pasar sebesar US$156 juta.
Untuk mencapai volume US$9,3 miliar dengan cepat, akun yang sama perlu secara rutin memperdagangkan token ini bolak-balik.
Kirgistan mungkin bahkan tidak menyediakan dukungan fiat untuk stablecoin tersebut. Laporan lebih lanjut mengklaim bahwa cadangan rubel A7A5 disimpan di Promsvyazbank, bank milik negara Rusia yang banyak meminjamkan ke industri pertahanan negara tersebut.
Ada banyak fakta yang tidak pasti tentang kasus ini, namun bukti yang semakin banyak menggambarkan gambaran yang meyakinkan. Jika Kirgistan ingin membangun sektor kripto yang sukses, mungkin mereka bekerja sama dengan Rusia pada stablecoin ini untuk melakukannya.
