Pasar kripto akan menyaksikan lebih dari US$17,27 miliar (Rp279 triliun) kontrak opsi Bitcoin dan Ethereum yang kedaluwarsa hari ini (27/6). Kedaluwarsa masif ini bisa memengaruhi aksi harga dalam jangka pendek, terutama karena kedua aset baru saja terkoreksi.
Dengan opsi Bitcoin yang bernilai US$14,98 miliar dan Ethereum mencapai US$2,29 miliar, para trader bersiap menghadapi potensi volatilitas.
Kedaluwarsa Opsi Kripto Bernilai Tinggi: Apa yang Perlu Trader Pantau Hari Ini?
Hari ini, kedaluwarsa opsi mencatat lonjakan tajam dibandingkan minggu lalu. Menurut data Deribit, kedaluwarsa opsi Bitcoin mencakup 139.390 kontrak, naik dari 33.972 kontrak pada pekan lalu.
Demikian pula, total kontrak opsi Ethereum yang kedaluwarsa mencapai 938.551 kontrak, naik dari 224.509 kontrak minggu sebelumnya.
- Baca Juga: 8 Aplikasi Crypto Futures Trading Terbaik 2024

Perlu dicatat, perbedaan besar antara jumlah opsi yang kedaluwarsa hari ini dan minggu lalu terjadi karena kontrak 27 Juni adalah kontrak bulanan.
Untuk opsi Bitcoin yang kedaluwarsa, harga maximum pain berada di US$102.000, dengan rasio put-to-call sebesar 0,75. Ini berarti trader lebih banyak membeli opsi call (beli) dibandingkan opsi put (jual).
Hal ini mencerminkan sentimen bullish secara umum, meskipun aset kripto utama ini sedang mencoba mencetak rekor harga baru.
Prospek bullish ini juga terlihat pada Ethereum, yang memiliki harga maximum pain US$2.200 dan rasio put-to-call 0,52, mengindikasikan optimisme pasar.

Sebagai informasi, titik maximum pain adalah metrik penting dalam perdagangan opsi kripto yang kerap menjadi acuan perilaku pasar.
Ini merepresentasikan level harga di mana sebagian besar opsi kedaluwarsa tanpa nilai. Selain itu, rasio put-to-call di bawah 1 untuk Bitcoin dan Ethereum menunjukkan optimisme pasar, di mana ada lebih banyak trader yang bertaruh harga akan naik.
Analis di Greeks.live mencatat sentimen pasar yang campur aduk, di mana banyak trader mencatat hasil datar atau impas walau ada momentum pasar.
Data terbaru mengungkap nilai perdagangan Bitcoin turun 0,25% menjadi US$107.562. Demikian pula, Ethereum melemah 1,02% dan kini diperdagangkan di US$2.449.
Aksi turun ini tidak mengejutkan. Berdasarkan Max Pain Theory, harga aset cenderung bergerak mendekati level max pain atau harga strike masing-masing saat opsi mendekati kedaluwarsa.
- Baca Juga: Penjelasan Perdagangan Opsi dan Cara Trading Crypto Options bagi Pemula
Pada waktu publikasi, Bitcoin dan Ethereum masih diperdagangkan jauh di atas level maximum pain mereka. Trader dan investor perlu bersiap menghadapi volatilitas, karena kedaluwarsa opsi seringkali memicu fluktuasi harga jangka pendek yang menciptakan ketidakpastian pasar.
“…dengan resistance kunci di US$110.000 yang dicatat sebagai level signifikan yang kemungkinan sulit ditembus. Fokus mulai bergeser ke perdagangan opsi ETH karena volatilitas Bitcoin tetap rendah, dan trader memperkirakan potensi pergerakan turun pada Juli,” tulis analis di Greeks.live.
Namun, pasar biasanya kembali stabil setelah trader beradaptasi dengan lingkungan harga baru. Dengan kedaluwarsa volume yang tinggi hari ini, trader dan investor dapat mengantisipasi hasil serupa yang mungkin memengaruhi tren pasar kripto ke depan.
Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!